Ilmu Budaya Dasar? Apa itu?
BAB I
IBD MENJADI SALAH SATU MKDU
1. Pengertian IBD
Ilmu budaya dasar adalah suatu ilmu yang mempelajari
dasar dasar dan pengertian tentang konsep yang dikembangkan untuk mengkaji
masalah-masalah kebudayaan. Istilah IBD dikembangkan di Indonesia sebagai
pengganti istilah Basic Humanities yang berasal dari istilah bahasa
Inggris The
Humanities. Adapun istilah Humanities itu sendiri berasal dari
bahasa Latin Humanus yang bisa diartikan manusiawi, berbudaya dan halus (refined).
Dengan mempelajari The Humanities diandaikan seseorang akan bisa mcnjadi lebih
manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus.
Secara umum pengertian kebudayaan adalah merupakan jalan atau arah didalam bertindak dan berfikir untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun rohani.
Secara umum pengertian kebudayaan adalah merupakan jalan atau arah didalam bertindak dan berfikir untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun rohani.
Ilmu Budaya
Dasar (IBD) adalah salah satu komponen dari sejumlah matakuliah Dasar Umum
(MKDU), sebagai matakuliah wajib yang menjadi kesatuan dengan matakuliah lain
di Perguruan Tinggi.
Secara
khusus MKDU bertujuan untuk menghasilkan warga negara sarjana yang
berkualifikasi sebagai berikut:
a. Berjiwa Pancasila sehingga segala keputusan
serta tindakannya mencerminkan pengamalan nilai-nilai Pancasila dan memiliki
intergritas kepribadian yang tinggi, yang mendahulukan kepentingan nasional dan
kemanusiaan scbagai sarjana Indonesia.
b. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, bersikap
dan bertindak sesuai dengan ajaran agamanya, dan memiliki tenggang rasa
terhadap pemeluk agama lain.
c. Memiliki
wawasan komprehensif dan pendekatan integral di dalam menyikapi permasalah
kehidupan baik sosial, ekonomi, politik, kebudayaan, maupun pertahanan
keamanan.
d. Memiliki wawasan budaya yang luas tentang
kehidupan bermasyarakat dan secara bersama-sama mampu berperan serta meningkatkan
kualitas-nya, maupun lingkungan alamiah dan secara bersama-sama berperan serta
di dalam pelestariannya.
2. Tujuan IBD
Ilmu Budaya
Dasar (IBD) adalah salah satu komponen dari sejumlah matakuliah Dasar Umum
(MKDU), sebagai matakuliah wajib yang menjadi kesatuan dengan matakuliah lain
di Perguruan Tinggi.
Secara
khusus MKDU bertujuan untuk menghasilkan warga negara sarjana yang
berkualifikasi sebagai berikut:
a. Berjiwa Pancasila sehingga segala keputusan
serta tindakannya mencerminkan pengamalan nilai-nilai Pancasila dan memiliki
intergritas kepribadian yang tinggi, yang mendahulukan kepentingan nasional dan
kemanusiaan scbagai sarjana Indonesia.
b. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, bersikap
dan bertindak sesuai dengan ajaran agamanya, dan memiliki tenggang rasa
terhadap pemeluk agama lain.
c. Memiliki
wawasan komprehensif dan pendekatan integral di dalam menyikapi permasalah
kehidupan baik sosial, ekonomi, politik, kebudayaan, maupun pertahanan
keamanan.
d. Memiliki wawasan budaya yang luas tentang
kehidupan bermasyarakat dan secara bersama-sama mampu berperan serta
meningkatkan kualitas-nya, maupun lingkungan alamiah dan secara bersama-sama
berperan serta di dalam pelestariannya.
Secara umum
tujuan IBD adalah Pembentukan dan pengembangan keperibadian serta perluasan
wawasan perhatian, pengetahuan dan pemikiran mengenai berbagai gejala yang ada
dan timbul dalam lingkungan, khususnya gejala-gejala berkenaan dengan
kebudayaan dan kemanusiaan, agar daya tanggap, persepsi dan penalaran berkenaan
dengan lingkungan budaya dapat diperluas. Jika diperinci, maka tujuan
pengajaran llmu Budaya Dasar itu adalah:
1.Lebih peka
dan terbuka terhadap masalah kemanusiaan dan budaya, scrta lebih bertanggung
jawab terhadap masalah-masalah tersebut.
2.Mengusahakan
kepekaan terhadap nilai-nilai lain untuk lebih mudah menyesuaikan diri.
3.Menyadarkan
mahasiswa terhadap nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat, hormat menghormati
serta simpati pada nilai-nilai yang hidup pada masyarakat.
4.Mengembangkan
daya kritis tcrhadap pcrsoalan kemanusiaan dan kebudayaan.
5.Memiliki
latarbelakang pengetahuan yang cukup luas tentang kebudayaan Indonesia.
6.Menimbulkan
minat untuk mendalaminya.
7.Mcndukung
dan mcngcmbangkan kebudayaan sendiri dengan kreatif.
8.Tidak
terjerumus kepada sifat kedaarahan dan pengkotakan disiplin ilmu.
9.Menambahkan
kemampuan mahasiswa untuk mcnanggapi masalah nilai-nilai budaya dalam
masyarakat Indonesia dan dunia tanpa terpikat oleh disiplin mereka.
10.Mempunyai
kesamaan bahan pembicaraan, tempat berpijak mengenai masalah kemanusiaan dan
kebudayaan.
11.Terjalin
interaksi antara cendekiawan yang berbeda keahlian agar lebih positif dan
komunikatif.
12.Menjembatani
para sarjana yang berbeda keahliannya dalam bertugas menghadapi masalah
kemanusiaan dan budaya.
13.Memperlancar
pelaksanaan pembangunan dalam berbagai bidang yang ditangani oleh berbagai
cendekiawan.
14.Agar
mampu memenuhi tuntutan masyarakat yang sedang membangun.
15.Agar
mampu memenuhi tuntutan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dharma
pendidikan.
Dari kerangka tujuan yang telah dikemukakan
tersebut diatas, dua masalah pokok biasa dipakai sebagai bahan pertimbangan
untuk menentukan ruang lingkup kajian matakuliah Ilmu Budaya Dasar (IBD). Kedua
masalah pokok tersebut ialah :
a.Berbagai
aspek kehidupan yang seluruhnya mcrupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan
budaya yang dapal didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (The
Humanities), baik dari segi masing-masing keahlian (disiplin) di dalam
pengetahuan budaya, maupun sccara gabungan (anlar bidang) bcrbagai disiplin
dalam pengetahuan budaya.
b.Hakekat
manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya
dalam kebudayaan masing-masing zaman.
3. Kelompok Ilmu Pengetahuan
Secara umum
ilmu pengetahuan dibagi manjadi tiga, yaitu:
· Ilmu
Pengetahuan Alam, adalah istilah yang digunakan yang merujuk pada rumpun
ilmu dimana obyeknya adalah benda-benda alam dengan hukum-hukum yang pasti dan
umum, berlaku kapan pun dimana pun.
· Ilmu Pengetahuan Sosial, adalah ilmu yang
mempelajari aspek-aspek yang berhubungan dengan manusia dan lingkungan
sosialnya. Ilmu ini berbeda dengan seni dan humaniora karena menekankan
penggunaan metode ilmiah dalam mempelajari manusia, termasuk metoda kuantitatif
dan kualitatif. Istilah ini juga termasuk menggambarkan penelitian dengan
cakupan yang luas dalam berbagai lapangan meliputi perilaku dan interaksi
manusia pada masa kini dan masa lalu.
·
Ilmu Pengetahuan Budaya/Ilmu
Humaniora, adalah ilmu yang mempelajari cara hidup yang berkembang dan
dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke
generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistemagama
dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya
seni.
4. Perbedaan IBD dan IPS
Ilmu Budaya
Dasar mengambil beberapa sumber pengertian yaitu suatu cara untuk mempelajari
ciri khas suatu adat istiadat, keunikan suatu bangsa, negara dan daerah dimana
dimulai dari hal yang paling kecil sekalipun hingga hal yang paling besar
sekalipun. Hal tersebut akan menjadi objek dari perkuliahan kali ini sehingga
mahasiswa dapat merasakanberagam ilmu budaya dasar yang ada karena sebelumnya
sewaktu duduk di sekolah menengah atas hanya menerima pelajaran ilmu
pengetahuan sosial.
Ilmu
Pengetahuan Sosial juga mengambil beberapa makna yang bermacam – macam seperti
cara mempelajari status sosial atau yang sangat berkaitan erat dengan masyrakat
yang berperan dimana perhubungan seseorang dengan interaksi dan timbal
balik seseorang di suatu kaum, daerah,
bangsa dan negara tempat agar dapat bersosialisasi dengan baik dan menerapkan
segala pembelajaran yang telah diberikan dari semenjak duduk di bangku sekolah
dasar. Hal demikian diharapkan bisa menjadi pedoman agar status sosial
seseorang tidak kurang dianggap dan dibutuhkan oleh makhluk sosial yang lain.
Jadi
perbedaan Ilmu Budaya Dasar dan Ilmu Pengetahuan Sosial adalah bagaimana cara seseorang
mempelajari suatu hal yang menjadi objek di dalam kehidupannya dan akan
menyebabkan sesuatu yang akan memberi dampak pada dirinya apabila ia
menjalankankedua hal diatas dengan baik ataupun dengan buruk. Karena yang akan
menentukan seseorang akan menggunakan suatu budaya dengan bersosialisasi secara
langsung dan tidak langsung ialah orang tersebut.
5. Persamaan IBD dan IPS
Sangat
banyak persamaan antara IBD dan IPS, salahsatunya adalah mempelajari tentang memanusiawian
yang pada dasarnya seperti yang kita ketahui kita sebagai manusia tidak bisa
hidup sendiri, jadi kita sebagai manusia haruslah bersosialisasi kepada banyak
orang tanpa melihat warna kulit, umur, keturunan, kekayaan dsb. Di harapkan
setelah kita mempelajari IBD ini kita bisa bersosialisasi dengan orang” dalam
kehidupan sehari-hari.
Lalu
berbudaya, maksud berbudaya di sini adalah agar kita tahu budaya kita yang
sudah jadi rahasia umum bahwa bangsa indonesia ini adalah salah satu negara
yang memiliki banyak budaya, maka dengan
kita mempelajari IBD ini diharapkan kita tahu, memahami tentang budaya kita dan
Selalu berusaha menjaga budaya kita agar tidak di ambil oleh negara asing. Satu
lagi persamaan IBD dan IPS adalah
Kehalusan atau tingkah laku dalam bermasyarakat.
Dalam IBD
juga IPS kita di ajarkan tata cata atau
tingkah laku dalam bersosialisasi sehari” dilingkungan baik di lingkungan yang
kita sudah terbiasa dan juga lingkungan yang baru, karena setiap lingkungan
mempunyai cara pandang yang berbeda dalam bersosialisasi maka kita harus bisa
mengambill sikap yang tepat saat di lingkungan mana pun agar kita bisa diterima
dilingkungan tersebut.
6. Golongan Bahan Pelajaran IBD
Materi ilmu
sosial dasar terdiri atas masalah-masalah sosial untuk dapat menelaah
masalah-masalah, sosial hendaknya terlebih dahulu kita dapat mengidentifikasi
kenyataan-kenyataan sosial dan memahami sejumlah konsep sosial tertentu.
Sehingga dengan demikian bahan pelajaran ilmu sosial dasar dapat dibedakan atas
3 golongan yaitu :
-
Kenyataan-kenyataan
sosial yang ada dalam masyarakat, yang secara bersama-sama merupakan masalah
sosial tertentu.
-
Konsep-konsep
sosial atau pengertian-pengertian tentang kenyataan -kenyataan sosial dibatasi
pada konsep dasar atau elementer saja yang
sangat diperlukan untuk mempelajari masalah-masalah sosial yang dibahas
dalam ilmu pengetahuan sosial.
-
Masalah-masalah
sosial yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai
kenyataan-kenyataan sosial antara yang satu dengan yang lainnya saling
berkaitan.
7. Kasus Masalah
Banyak kita tau di jalanan sudah terdapat
banyak sekali rambu lalu lintas, tapi tak sedikit kita lihat ada saja orang
yang selalu melanggar peraturan yang telah ada dijalanan. Hal itu disebabkan
karena adanya rasa kurang pekanya masyarakat terhadap peraturan atau hukum yang
berlaku di Indonesia. Oleh karena itu, tidak bisa dipungkiri bahwa peraturan di
Indonesia masih sangat kurang dipandang oleh masyarakat, khususnya masyarakat
pengguna jalan.
Kasus diatas merupakan contoh kasus antara
manusia dan hukum. Alangkah baiknya jika kita sebagai manusia yang punya akal
dan adab mematuhi atura-aturan yang telah berlaku di lalu lintas.
BAB II
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
A.
Unsur-unsur yang membangun Manusia
Ada dua macam pandangan yang akan
menjadi acuan untuk menjelaskan unsur-unsur yang membangun manusia.
1.
Manusia terdiri dari 4 unsur yang saling terkait, yaitu:
Ø
Jasad : badan kasar manusia yang dapat kita lihat, raba bahkan difoto
dan menempati ruang dan waktu,
Ø
Hayat : mengandung unsur hidup, yan ditandai dengan gerak.
Ø
Ruh : bimbingan dan pimpinan tuhan, daya yang bekerja secara spritual
dan memahami kebenaran, suatu kemampuan yang bersifat konseptual yang menjadi
pusat lahirnya kebudayaan.
Ø
Nafs : dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran akan diri
sendiri.
2.
Manusia sebagai salah satu kepribadian yang mengandung tiga unsur, yaitu
:
Ø
Id, merupakan struktur kepribadian yang paling primitive dan paling
tidak tampak. Energi psikis irrasional dan terkait dengan sex secara instingtual
menentukan proses-proses ketidaksadaran.
Ø
Ego, sering disebut eksekutif karena peranannya dalam menghubungankan
kepuasaan Id dengan saluran sosial agar dapat diterima oleh masyarakat. Ego
diatur oleh prinsip realitas dan mulai berkembangpada anak antara usia satu dan
dua tahun.
Ø
Super ego, merupakan struktur kepribadian terakhir yang muncul kira-kira
pada usia lima tahun. Super ego menunjukan pola aturan yang dalam derajat
tertentu menghasilkan kontrol diri melalui sistem imbalan dan hukuman
terinternalisasi.
B.
Hakekat Manusia
Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya
unutk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas
tingkah laku intelektual dan sosial.
Individu yang dapat mengarahkan dirinya ketujuan yang positif mampu
mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak
pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk
mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik
untuk ditempati.
Suatu keberadaan berpotensi yang perwujudannya merupakan ketakterdugaan
dengan potensi yang tak terbatas.
Makhluk tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan
baik atau jahat.
Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan terutama lingkungan
sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusiaannya
tanpa hidup didalam lingkungan sosial.
C.
Perbedaan Manusia dengan Makhluk lainnya
1.
Mempunyai masa menopouse, berbeda dengan sebagian besar binatang yang
akan terus bereproduksi hingga akhir hayatnya, manusia khususnya wanita hanya
akan bereproduksi sampai tiba pada suatu masa yang disebut menopouse.
2.
Melewati masa kecil lebih lama, dibanding primata atau binatang lain
manusia menghabiskan waktu yang lebih lama untuk tinggal bersama dan mengasuh
keturunannya. Bebrapa ahli menduga hal ini dipicu oleh ukuran otak manusia yang
lebih besar, sehingga butuh waktu lebih lama untuk berkembang dengan sempurna.
3.
Berbicara, sejak kurang lebih dari 35.000 tahun yang lalu,manusia
memiliki tenggorokan yang lebih rendah dibandingkan pada simpanse. Ditunjang
dengan tulang hyiod berbentuk tapal kuda yang terletak dibawah lidah, manusia
mampu mengontrol suara yang dihasilkan sehingga bisa berbicara.
4.
Akal dan hawa nafsu, manusia diberi oleh tuhan akal da hawa nafsu, akal
untuk dapat berpikir digunakan untuk melakukan kebaikkan mereka masing-masing
dan untuk orang sekitar. Manusia diberikan hawa nafsu agar mampu tetap hidup
dimuka bumi ini.
D.
Kepribadian Bangsa Timur
Manusia mendiami wilayah yang berbeda
dan berada dilingkungan yang berbeda pula. Hal ini membuat kebiasaan, adat
istiadat, kebudayaan dan kepribadian setiap manusia suatu wilayah berbeda
dengan yang lainnya. Namun secara garis besar terdapat tiga pembagian wilayah,
yaitu: Barat, Timur Tengah, dan Timur.
Kita di Indonesia termasuk kedalam
bangsa Timur, yang dikenal sebagai bangsa yang berkepribadian baik. Bangsa
Timur dikenal dunia sebagai bangsa yang ramah dan bersahabat. Orang-orang dari
wilayah lain sangat suka dengan berkepribadian bangsa Timur yang tidak
individualistis dan saling tolong menolong satu sama lain.
F.
Definisi Kebudayaan
Definisi kebudayaan adalah sesuatu
yang mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang
terdapat dalam pikiran manusia, sehungga dalam kehidupan sehari-hari,
kebudayaan itu bersifat abstrak. Namun kebuduyaan juga dapat kita nikmati
dengan panca indera kita. Lagu, tari, dan bahasa merupakan salah satu bentuk
kebudayaan yang dapat kita rasakan.
Kebudayaan berasal dari kata budaya
yang berarti hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal. Kebudayaan sangat
erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovit dan Bronislaw
Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat
ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah
untuk pendapat itu adalah Culturaral-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan
sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi lain, yang
kemudian disebut sebgai superorganic.
Menurut Andreas Eppink, kebudayaan
mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial, norma sosial, ilmu pengetahuan
serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan
lagi segala pernyataan intelektual dan artistic.
G.
Tokoh-tokoh Kebudayaan
1.
Ki Nartosabdo
Lahir di Klaten 25 Agustus 1925 dan
meninggal di Semarang 7 Oktober 1985.
Seorang seniman musik dan dalang
wayang kulit legendaris dari Jawa Tengah, Indonesia.
2.
Ruth Benedict
Lahir di New York City 5 Juni 1877.
Adalah seorang antropolog budaya terkenal dari Amerika.
3.
Basuki Abdullah
Lahir di Surakarta 25 Januari 1915 dan
meninggal pada tanggal 5 November 1993 karena dibunuh. Salah satu pelukis
terkenal Indonesia.
4.
Ismail Marzuki
Lahir di Jakarta 11 Mei 1914 dan
meninngal di Kampung Bali 25 Mei 1958. Dikenal sebagi komponis yang aktif dan
produktif.
5.
Ralph Linton
Lahir di Philadelphia 27 Februari
1893. Merupakan salah satu antropolog budaya terkenal.
6.
Claude Levi Strauss
Lahir di Paris 28 November 1908.
Seorang filsafat da antropolog.
7.
Affandi
Lahir di Cirebon pada tahun 1907.
Seorang pelukis berbakat yang pernah dimiliki oleh Indonesia.
H.
Unsur Kebudayaan Universal
C. Kluckhohn didalam karyanya yang
berjudul Universal Categories of Culture mengemukakan bahwa ada 7 unsur
kebudayaan universal, yaitu :
-Sistem Religi
Kepercayaan manusia terhadap adanya
Sang Maha Pencipta yang muncul karena kesadaran bahwa ada zat yang lebih dan
Maha Kuasa.
- Sistem Organisasi Kemasyarakatan
Sistem yang muncul karena kesadaran
manusia bahwa meskipun diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna namun
tetap memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing antar individu sehingga
timbul rasa untuk berorganisasi dan bersatu.
-
Sistem Pengetahuan
Sistem yang terlahir karena setiap
manusia memiliki akal dan pikiran yang berbeda sehingga memunculkan san
mendapatkan sesuatu yang berbeda pula, sehingga perlu disampaikan agar yang
lain juga mengerti.
- Sistem Mata Pencaharian Hidup dan
Sistem Ekonomi
Terlahir karena manusia memiliki hawa
nafsu dan keinginan yang tidak terbatas dan selalu ingin lebih.
-
Sistem Teknologi dan Peralatan
Sistem yang timbul karena manusia
mampu menciptakan barang-barang dan sesuatu yang baru agar dapat memnuhi kebutuhan
hidup dan membedakan manusia dengan makhluk lainnya.
-
Bahasa
Sesutau yang berawal dari hanya sebuah
kode, tulisan hingga berubah sebagai lisan untuk mempermudah komunikasi antar
sesama manusia. Bahkan sudah ada bahasa yang dijadikan bahasa universal seperti
bahasa Inggris.
-
Kesenian
Setelah memenuhi kebutuhan fisik
manusia juga memerlukan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan psikis mereka
sehingga lahirlah kesenian yang dapat memuaskan.
I. Beda Kebudayaan dalam dua Bentuk Wujud
1.
Kebudayaan material
Mengacu pada semua ciptaan masyarakat
yang nyata. Semua benda dan alat kerja yang dihasilkan oleh teknologi. Dapat
dikatakan sebagai wujud dari kebudayaan yang bersifat abstrak yang memberi
pengertian dan nilai kepada benda-benda material sebagai hasil usaha dan kerja
manusia yang dilakukan secara sadar dan bertujuan.
2.
Kebudayaan non-material
Ciptaan-ciptaan abstrak yang
diwariskan dari generasi ke generasi, yaitu seperti dongeng, cerita rakyat dan
lagu atau tari tradisional.
J.
Tiga Wujud Kebudayaan menurut
Dimensi Wujudnya
1.
Gagasan (wujud ideal)
Kebudayaan yang berbentuk kumpulan
ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang
sifatnya abstrak.
2.
Aktivitas (tindakan)
Wujud kebudayaan sebagai suatu
tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula
disebut dengan sistem sosial.
3.
Artefak (karya)
Wujud kebudayaan fisik yang berupa
hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya-karya semua manusia dalm masyarakat
berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan
didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudyaan.
K.
Masalah Pokok Manusia
Menurut C. Klickhonh dalam karya
Variations on Value Orientation (1961) sistem Nilai Budaya dalam semua
kebudayan di dunia, secara Universal menyangkut 5 masalah pokok kehidupan
manusia yaitu :
1.
Hakekat Hidup Manusia (MH)
Masyarakat dipengaruhi oleh
kebudayaan-kebudayaan dalam memahami arti dari hidup. Sebagai contoh, dalam
Budha, hidup itu buruk dan manusia harus mencapai Nirvana. Hal ini mempengaruhi
pola pikir masyarakat dalam menjalani kehidupannya. Namun, banyak kebudayaan
yang menganggap hidup itu baik. Jadi, variasi budaya mempengaruhi
pemikiran-pemikiran manusia.
2.
Hakekat Kerja atau Karya Manusia (MK)
Ada beberapa yang menganggap kerja
adalah sesuatu yang harus dilakukan untuk bertahan dalam kehidupan (survival).
Namun, ada yang bekerja untuk mendapatkan pangkat, jabatan, bahkan ada yang
berpikir bekerja untuk meninggalkan prestasi. Bukan harta yang dicari, namun
status sosial yang dimiliki setiap individu.
3.
Hakekat Kedudukan Manusia dalam Ruang dan Waktu (WM)
Masalah ini memiliki fokus dalam
waktu. Ada budaya yang harus menganggap penting masa lampau, ada yang memperhatikan
masa kini adalah yang terpenting sebuah tujuan perjuangannya, dan ada budaya
yang melihat jauh kedepan. Hal ini mempengaruhi masyarakat dalam menentukan
perencanaan hidupnya dikarenakan perbedaan pendapat dalam pemahaman dimensi.
4.
Hakekat Hubungan Manusia dengan Alam Sekitar (MA)
Masalah ini menyangkut kepercayaan
bahwa alam itu dahsyat dan mengenai kehidupan manusia. Sebaiknya ada yang
menganggap alam sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa untuk dikuasai manusia.
Akan tetapi, ada juga kebudayaan ingin mencari harmoni dan keselarasan dalam
alam. Cara pandang ini akan berpengaruhi terhadap pola aktivitas masyarakat.
5.
Hakekat dari Hubungan Manusia dengan Manusia Sesamanya (MN)
Masalah yang kelima menyangkut tentang
interaksi antar manusia. Banyak kebudayaan hubungan ini tampak dalam bentuk
orientasi berfikir, cara bermusyawarah, mengambil keputusan dan bertindak. Ada
budaya yang menganggap kedudukan secara horizontal, dimana cenderung memikirkan
hak asasi manusia. Sedangkan ada budaya yag menganggap kedudukan secara
vertikal, dimana terciptanya pengembangan orientasi keatas (senioritas).
L.
Faktor-faktor diterima atau tidaknya Kebudayaan Baru
· Terbatasnya masyarakat memiliki
hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari
luar masyarakat tersebut.
· Jika pandangan hidup dan nilai yang
dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama.
· Corak struktur sosial suatu masyarakat
turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru. Misalnya sistem otoriter
akan sukar menerima unsur kebudayaan baru.
· Suatu unsur kebudayaan diterima jika
sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi
diterimanya unsur kebudayaan baru tersebut.
· Apabila unsur yang baru itu memiliki
skala kegiatan yang terbatas.
M.
Penyebab terjadinya Gerak/Perubahan Kebudayaan
a. Sebab-sebab yang Berasal dari Dalam
Masyarakat (Sebab Intern)
Dinamika penduduk, yaitu pertambahan dan penurunan jumlah penduduk.
Adanya penemuan-penemuan baru yang berkembang di masyarakat, baik
penemuan yang bersifat baru (discovery) ataupun penemuan baru yang bersifat
menyempurnakan dari bentuk penemuan lama (invention).
Munculnya berbagai bentuk pertentangan (conflict) dalam masyarakat.
Terjadinya pemberontakan atau revolusi sehingga mampu menyulut
terjadinya perubahan-perubahan besar.
b.
Sebab-sebab yang Berasal dari Luar Masyarakat (Sebab Ekstern)
Adanya pengaruh bencana alam. Kondisi ini terkadang memaksa masyarakat
suatu daerh untuk mengungsi meninggalkan tanah kelahirannya.
Adanya peperangan, baik perang saudara maupun perang antarnegara dapat
menyebabkan perubahan, karena pihak yang menang biasanya akan dapat memaksakan
ideologi dan kebudayaannya kepada pihak yang kalah.
Adanya pengaruh kebudayaan masyarakat lain. Bertemu dua kebudayaan yang
berbeda akan menghasilkan perubahan.
N.
Hubungan Manusia dengan Kebudayaan
Manusia dan kebudayaan merupakan salah
satu ikatan yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai
makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan
melestarikannya secara turun temurun. Budaya tercipta dari kegiatan kita
sehari-hari dan juga dari kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa.
Secara sederhana hubungan manusia
dengan kebudayaan ketika manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan
tersebut merupakan objek yang dilaksanakan sehari-hari oleh manusia. Didunia
sosiologi manusia dengan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya
walaupun keduanya berbeda tetapi merupakan satu kesatuan yang utuh, ketika
manusia menciptakan kebudayaan dan kebudayaan itu tercipta oleh manusia.
O.
Contoh Hubungan Manusia dengan Kebudayaan
- Kebudayaan-kebudayaan khusus atas
dasar faktor kedaerahan.
Contohnya : Adat istiadat melamar di
Lampung dan Minangkabau.
-
Cara hidup dikota dan didesa yang berbeda.
Contohnya : Perbedaan anak yang
dibesarkan dikota dengan seorang anak yang dibesarkan didesa.
- Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas
sosisal.
Contohnya : Cara berpakaian, bahasa
sehari-hari, dan cara mengisi waktu senggang.
-
Kebudayaan berdasarkan profesi.
Contohnya : Kepribadian seorang dokter
dengan kepribadian seorang pengacara itu berbeda.
-
Kebudayaan khusus atas dasar agama
Contohnya : Adanya berbagai masalah
didalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang berbeda-beda dikalangan
umatnya.
P.
Pengertian Dialektis
Berasal dari kata dialog yang berarti
komunikasi dua arah, istilah ini telah ada sejak masa yunani kuno ketika
diintrodusir pemahaman bahwa segala sesuatu berubah.
Kemudian Hege menyempurnakan konsep
dialektika dan menyederhanakannya dengan memaknai dailektika kedalam trilogi
tesis, anti-tesis, dan sintesis. Menurut Hegel tidak ada satu kebenaran yang
absolut karena berlaku hukum dialektik, yang absolut hanyalah semangat
revolusionernya (perubahan/pertentangan atas tesis oleh anti-tesis menjadi
sintesis).
Menurut Tan Malaka dalam bukunya yang
berjudul Madilog (Matrerialisme, Dialektika, Logika) dialektika mengandung 4
hal :
-
Waktu;
- Pertentangan;
-
Timbal balik; dan
-
Seluk-beluk (pertalian).
Q.
Tahap dalam Proses Dialektis
1.
Tahap Eksternalisasi
Proses pencurahan diri manusia secara
terus menerus kedalam dunia melalui aktivitas fisik dan mentalnya.
2.
Tahap Objektivasi
Konsekuensi logis dari tahap
Eksternalisasi. Artinya, jika dalam tahap eskternalisasi manusia sibuk
melakukan kegiatan fisik dan mentalnya, maka dalam tahap objektivasi, kegiatan
tersebut sudah menghasilkan produk-produk tertentu. Misal : Gedung, Mobil,
Komputer, Buku-buku ilmiah, dan sebagainya.
3.
Tahap Internalisasi
Tahap dimana realitas objektif hasil
ciptaan manusia itu kembali diserap oleh manusia. Dengan kata lain, struktur
dunia objektif hasil karyanya ditransformasikan kembali kedalam struktur
kesadaran subjektifnya. Misalnya : “kehadiran komputer dapat mempengaruhi
persepsi masyarakat tentang pekerjaan, yakni bahwa dengan komputer banyak
pekerjaan bisa tertangani dalam waktu singkat. Orang yang sudah biasa
menggunakan komputer tentu berpikir bahwa, tanpa komputer pekerjaannya akan
terhambat”.
R.
Kasus Masalah
Saat ini Wikipedia Indonesia berada
pada peringkat 25 dari 250 wikipedia berbahasa asing. Sedangkan pada tingkat
Asia, Bahasa Indonesia berada pada tingkat ketiga, setelah Jepang dan Mandarin.
Ini sungguh sangat membanggakan dan ini pencapaian yang luar biasa.
Dan juga beberapa negara pun sudah
menerapkan Bahasa Indonesia di negara mereka masing-masing.
dipelajari oleh bangsa lain. Betapa
bangganya kita, bahwa negara lain menyukai kebudayaan kita.
BAB III
KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DAN KESUSASTRAAN
A.
Sastra dan Seni
Ø
Sastra
Sastra atau dalam bahasa Indonesia
disebut juga kesusastraan adalah merupakan suatu tulisan atau kata-kata yang
mempunyai nilai seni dan budaya serta keindahan dengan makna tertentu.
Ø
Seni
Suatu kegiatan dimana kita mencoba
menuangkan ide dan gagasan kita kedalam sebuah karya agar orang lain bisa
merasakan ide tersebut.
B.
Peranan Sastra
Sastra dapat memperhalus jiwa dan
memberikan motivasi kepada masyarakat untuk berpikir dan berbuat demi
pengembangan dirinya dan masyarakat, serta mendorong munculnya kepedulian,
keterbukaan, dan pastisipasi masyarakat dalam pembangunan. Sastra mendorong
orang untuk menerapkan moral yang baik dan luhur dalam kehidupan dan
menyadarkan manusia akan tugas dan kewajibannya sebagai makhluk Tuhan, makhluk
sosial dan memiliki kepribadian yang luhur. Sastra tidak hanya melembutkan hati
tapi juga menumbuhkan rasa cinta kasih kita kepada sesama dan kepada sang
pencipta. Dengan sastra manusia dapat mengugkapkan perasaan terhadap sesuatu
jauh lebih indah dan mempesona.
C.
Hubungan Sastra dan Seni dengan IBD
Masalah sastra dan seni sangat erat
hubungannya dengan IBD, karena materi-materi yang diulas oleh IBD ada yang
berkaitan dengan sastra dan seni. Budaya Indonesia sangat menunjukkan adanya
sastra dan seni didalamnya. Latar belakaang IBD dalam konteks budaya, negara
dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan masalah sebagai berikut :
1.
Kenyataan bangsa Indonesia yang terdiri atas suku bangsa dengan segala
keanekaragaman budaya yang tercermin dalam berbagai aspek kebudayaan, yang
biasanya tidak lepas dari 2 promordial, kesukaan, dan kedaerahan.
2.
Proses pembangunan yang sedang berlangsung dan terus menerus menimbulkan
dampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem
nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusia pun terkena pengaruhnya.
3.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahan kondisi
kehidupan manusia, menimbulkan konflik dengan tata budayanya, sehingga manusia
bingung sendiri terhadap kemajuan yang telah diciptakan.
D.
Pengertian Prosa
Karya sastra yang berbentuk cerita
yang bebas, tidak terkait oleh rima, irama, dan kemerduan bunyi seperti puisi.
Bahasa prosa seperti bahasa sehari-hari. Menurut isinya prosa dibagi menjadi 2,
yaitu Prosa Fiksi dan Prosa Non-Fiksi.
E.
Jenis-jenis Prosa
-
Prosa Lama
Jenis prosa yang tidak atau belum
dipengaruhi oleh kebudayaan luar dan biasanya disajikan secara lisan.
Beberapa yang termasuk dalam prosa
lama :
1.
Hikayat
2.
Sejarah
3.
Kisah
4.
Dongeng
5.
Cerita berbingkai
-
Prosa Baru
Jenis prosa yang telah mengalami
perubahan akibat pengaruh kebudayaan barat.
Beberapa yang termasuk dalam prosa
baru :
1.
Novel
2.
Cerita Pendek
3.
Roman
4.
Riwayat
5.
Kritik
6.
Resensi
7.
Esai
F.
Komponen Prosa Lama
Ø
Deskripsi yang jelas dan panjang mengenai hal-hal fantastis yang
berpusat pada kehidupan istana.
Ø
Banyak unsur bahasa asing sebagai akibat dari pengaruh agama Hindu dan
Islam.
Ø
Tanggal dan nama pengarang tidak tertulis.
Ø
Khusus prosa narasi yang dapat pengaruh islam.
Ø
Biasanya kisah beredar dari mulut ke mulut tidak ada dokumentasi yang
jelas.
G.
Komponen Prosa Baru
Ø
Cerita pendek
Ø
Roman/Novel
Ø
Biografi
Ø
Kisah
Ø
Otobiografi
H.
Pengertian Prosa Fiksi
Istilah prosa fiksi atau cukup disebut
karya fiksi, biasa juga diistilahkan dengan prosa cerita, prosa narasi, narasi,
atau cerita berplot. Jadi pengertian prosa fiksi ialah kisah atau cerita yang
duemban oleh pelaku-pelaku tertetu dengan pemeranan latar serta tahapan dan
rangkaian cerita tertentu yang bertolak dari hasil imajinasi pengarangnya
sehingga menjalin suatu cerita.
I. Nilai-nilai Prosa Fiksi
· Prosa fiksi memberikan kesenangan
Pembaca mendapatkan pengalaman
sebagaimana pengalaman yang dialaminya sendiri. Pembaca juga dapat mengenal
tokoh-tokoh aneh dan daerah yang belum pernah dikunjungi.
· Prosa fiksi memberikan informasi
Dapat memberikan informasi yang tidak
ada di ensiklopedia. Didalam novel kita dapat mempelajari sejarah atau laporan
jurnalistik.
· Prosa fiksi memberikan informasi
kultural
Dapat menstimuli imajinasi, dam
merupakan sarana bagi pemindahan yang tidak henti-hentinya dari warisa budaya
bangsa.
· Prosan memberikan keseimbangan wawasan
Dapat menilai kehidupan berdasarkan
pengalaman-pengalaman dengan banyak individu.
J.
Karya Sastra
Ø
Cerpen Bawang Merah dan Bawang Putih
Ø
Cerita Malimkundang
K.
Contoh prosa
“Dua Orang yang Memperebutkan Bayangan
Keledai”
Seorang pengembara menyewa seekor
keledai untuk membawanya kesuatu tempat yang jauh. Pemilik keledai itu juga
ikut pergi beserta pengembara itu, berjalan disampingnya untuk menuntun sang
keladai dan menunjukan jalan.
Jalan menuju tempat yang dituju adalah
jalan yang tandus dimana tidak ada sebatang pohon pun yang tumbuh disepanjang
jalan. Karena matahari bersinar sangat terik. Pengembara itu memutuskan untuk
berhenti sejenak dan beristirahat, dan karena tidak ada tempat untuk berteduh
pengembara itu lalu duduk dibawah bayang-bayang sang keledai.
Sekarang panas matahari telah
mempengarahu sipemilik keledai, sehingga pemilik itu juga berharap untuk bisa
beristirahat dibawah naungan bayangan sang keledai, ia mulai bertengkar dengan
pengembara dan mengatakan bahwa pengembara itu hanya menyewa keledainya, dan
tidak termasuk bayangan dari sang keledai.
Tidak lama kemudian, mereka saling
berkelahi tanpa menyadari bahwa sang keledai berjalan pergi meninggalkan mereka
berdua. Karena bertengkar merebutkan sesuatu yang tidak nyata, kita kadang
kehilangan harta yang paling utama.
L.
Pengertian Puisi
Sebuah bentuk karya sastra singkat
untuk menuangkan apa yang ada dipikiran kita, apa yang ada dihati kita, dan apa
yang ada dijiwa kita. Dikatakan singkatkarena puisi adalah bentuk karya sastra
yang palingpendek jika dibandingkan cerpen atau novel. Puisi dari bahasa yunani
kuno adalah seni tertulis dimana bahasa digunakan untuk kualitas estetiknya
untuk tambahan atau selain arti semantiknya.
M.
Kreativitas Penyair dalam Membangun Puisinya
1.
Figura bahasa (figurative language) seperti gaya personifikasi,
metafora, perbandingan, alegori, dan sebagainya sehingga puisi menjadi segar
hidup menarik dan memberi kejelasan gambaran angan.
2.
Kata-kata yang ambiquitas yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak
tafsir.
3.
Kata-kata yang berjiwa yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana
tertentu, berisis perasaan dan pengalamanan jiwa penyair sehingga terasa hidup
dan memukau.
4.
Kata-kata yang konotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan
nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu.
5.
Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang
dilukiskan sehingga lebih menggugah hati.
N.
Alasan Mendasari Penyajian Puisi dalam IBD
1.
Hubungan puisi dengan
pengalaman hidup manusia.
2.
Puisi dan keinsyafan / kesadaran indidvidual.
3.
Puisi dan keinsyafan sosisal.
O.
Contoh Puisi
Aku
Karya : Chairil Anwar (1922-1949)
Kalau
sampai waktuku
Ku tak mau
seorang kan merayu
Tidak juga
kau
Tak perlu
sdu sedan itu
Aku ini
binatang jalang
Dari
kumpulannya terbuang
Biar
peluru menembus kulitku
Aku tetap
meradang menerjang
Luka dan
bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga
hilang sedih peri
Dan aku
akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup
seribu tahun lagi
-
Maret 1943
-
P.
Kasus Masalah
Batik Indonesia memiliki keunikan yang
tidak ditemukan dinegara lain. Terletak pada penggunaan malam atau percampuran
sarang lebah, lemak hewan, dan getah tanaman dalam pembutannya. Sehingga motif
batik semakin berkembang adanya. Batik bagi masyarakat Jawa, memang bukan hanya
sebuah kain bercorak, tetapi juga penggambaran filosofi kehidupan dan warisan
budaya leluhur yang harus dijaga.
Batik identik dengan Indonesia, tetapi
bukan berarti negara lain tidak bisa memproduksinya. Negara tetangga kita
seperti Malaysia, Singapura, bahkan China juga memrpoduksi batik dengan motif
yang cukup beragam. Hal itu ternyata tidak membuat pengakuan dunia
internasional terkait batik Indonesia memudar.
Batik Indonesia dengan resmi
dimasukkan dalam daftar 76 warisan budaya tak benda oleh UNESCO, pada tanggal 8
September 2009. Pada 2 Oktober di Abu Dhabi, UNESCO mengumumkan, dan ini
merupakan suatu kebanggaan bagi negara kita Indonesia.
Upaya pemerintah mendaftarkan berbagai
warisan Indonesia guna mendapat pengakuan dunia internasional terus memperoleh
hasil signifikan. Batik Indonesia dinilai sarat dengan Teknik simbol, dan
budaya yang tidak lepas dari kehidupan masyarakat Indonesia mulai dari lahir
sampai meninggal.
Kekayaan ragam batik yang datang dari
berbagai ragam daerah dan provinsi, menjadi bukti bahwa indonesia layak menjadi
sumber budaya dimana batik tumbuh dan berkembang.
Komentar
Posting Komentar